Rabu, 01 Oktober 2014

PRODUKSI GAS HIDROGEN DARI LIMBAH ALUMINIUM

Hari, Tanggal: Kamis, 11 September 2013

I. Tujuan
Untuk Mengetahui dan Mengidentifikasi Pembuatan Gas Hidrogen

II. Dasar Teori
Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan  nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia.
Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari
total massa unsur alam semesta. Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam.
Hidogen adalah gas yang tidak berwarna, tdak berbau dan tidak berasa. Dikenal tiga isotophidrogen, yaitu : 1H, 2H (deutrium atau D), 3H (tritium atau T). Walaupun isotop efek paling besar bagi hidrogen, untuk membenarkan penggunaan nama yang berlainan bagi dua isotop yang lebih berat, maka sifat H, D dan T pada hakikatnya serupa, kecuali dalam hal seperti laju dan tetapan kesetimbangan reaksi. Bentuk normal unsurnya adalah molekul diatom, berbagai kemungkinannya adalah H2, D2, T2, HD, HT.
Hidrogen merupakan unsur yang sangat aktif secara kimia, sehingga jarang sekali ditemukan dalam bentuk bebasnya. Dialam, hidrogen terdapat dalam bentuk senyawa dengan unsur lain, seperti dengan oksigen dalam air atau dengan karbon dalam metana.Sehingga untuk dapat memanfaatkannya, hidroen harus dipisahkan terlebih dahulu dari senyawanya agar dapat digunakan sebagai bahan bakar.
            Hidrogen terdapat dialam mengandung 0,0156 % deutrium. Sedangkan tritium (terbentuk secara terus menerus di lapisan atas atmosfer pada reaksi inti yang direduksi oleh sinar kosmik) terdapat dialam hanya dalam jumlah yang sangat kecil, kira-kira sebanyak 1 per 1017, dan bersifat radioaktif (B-, 12,4 tahun).
            Hidrogen merupakan unsur yang paling  ringan dan paling sederhana yaitu mengandung 1 proton dan 1 elektron. Hidrogen dalam keadaan bebas berbentuk molekul gas diatomik, yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan. Hidrogen adalah unsur yang terdapat dialam dalam kelimpahan terbesar yaitu 93% tetapi hanya sedikit yang terdapat dibumi. Hidrogen merupakan penyusun utama (75%) atmosfer matahari. Dibumi, hidrokarbon dan senyawa organik lainnya. Molekul hidrogen merupakan gas yang paling ringan. Hidrogen cair mempunyai titik didih ─253°C dan titik beku ─259°C.
Sifat kimia
            Kelarutan dan karakteristik hidrogen dengan berbagai macam logam merupakan subjek yang sangat penting dalam bidang metalurgi dan dalam riset pengembangan cara yang aman untuk menyimpan hidrogen sebagai bahan bakar. Hidrogen sangatlah larut dalam berbagai senyawa yang terdiridari logam tanah nadir dan logam transisi dan dapat dilarutkan dalam larutan kristal  maupun logam amorf. Kelarutan hidrogen dalam logam disebabkan oleh distorsi setempat ataupun ketidakmurnian dalam ke kisi hablur logam. Hidrogen bereaksi secara langsung dengan unsur – unsur oksidator lainnya. Hidrogen bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan flourin menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluorida.
Hidrogen memiliki tiga isotop alami, ditandai dengan 1H, 2H, dan 3H.
         1H adalah isotop hidrogen yang paling melimpah , memiliki persentase 99,98% dari jumlah atom hidrogen.
         2H (deutrium) mengandung satu proton dan satu neutron pada intinya. Deutrium tidak bersifat radioaktif dan tidak memberikan bahaya keracunan yag signifikan. Air yang atom hidrogennya merupakan isotop deutrium dinamakan air berat.
         3H dikenal dengan nama tritium dan mengandung satu proton dan dua neutron pada intinya. Tritium memiliki sifat radioaktif. Sejumlah kecil tritium dapat dijumpai dialam , oleh karena interaksi sinar kosmos dengan atmosfer bumi.
Hidrogen mempunyai skala keelektronegatifitas tengahan sehingga mempunyai sifat yang bersifat ionisasi, yaitu bersenyawa dengan unsur  :
1.      Sangat elektronegatif (misalnya halogen) membentuk senyawa polar dengan karakter fisik positif pada atom hidrogen.
2.      Tetapi juga dengan unsur lain yang sangat elektronegatif (misalnya alkali) membentuk senyawa ionik hidrida dengan karakter negatif pada atom hidrogen.

3.      Demikian juga dengan intermediet (misalnya karbon) membentuk senyawa nonpolar.
III. Metode Praktikum
a. Alat Dan Bahan
Alat
·         Labu Erlenmeyer
·         Gelas Ukur
·         Balon/Sarung Tangan
·         Timbangan Analitik
·         Penggaris
·         Karet Gelang

Bahan
·         Aluminium Foil
·         NaOH padat
·         Aquadest

      b. Prosedur Kerja
  •       Dilarutkan Beberapa gram NaOH padat pada volume aquadest yang berbeda-beda.
  •        Berat NaOH yang ditimbang yaitu 3, 4, dan 7 gram
  •        Berat balon dan sarung tangan ditimbang
  •       Aluminium foil dipotong menjadi beberapa bagian kecil, dan dibagi sama rata untuk membandingkan mana aluminium yang cepat larut dengan NaOH
  •       Setelah jadi larutan NaOH maka dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer dan dimasukkan lagi dengan aluminium foil

  •         Balon dipasangkan pada mulut Labu Erlenmeyer, kemudian ditunggu sampai semua aluminium foil larut dalam NaOH/KOH dan diamati apa yang terjadi
        IV. Data Pengamatan
        Data Pengamatan
         Berat NaOH padat yang digunakan:  

      1.       3 gram, maka dilarutkan aquadest sebanyak 25 ml
      2.       4 gram, maka dilarutkan aquadest sebanyak 50 ml
      3.       7 gram, maka dilarutkan aquadest sebanyak 25 ml
Maka didapatkan konsentrasi masing-masing yaitu 2M, 3M, dan 3,5 M
 Berat KOH padat yang digunakan: 28 gram dilarutkan pada aquadest 250 ml.
    
Berat Balon dan Sarung Tangan

       1.       Balon=1,09 gram
       2.       Sarung Tangan 1=5,77 gram
       3.      Sarung Tangan 2=4,78 gram
     V. Pembahasan
     Dalam keadaan normal di bumi, unsur hidrogen berada dalam keadaan gas diatomik, H2. Namun, gas hidrogen sangatlah langka di atmosfer bumi (1 ppm berdasarkan volume) oleh karena beratnya yang ringan yang menyebabkan gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi. Walaupun demikian, hidrogen masih merupakan unsur paling melimpah di permukaan bumi ini. Kebanyakan hidrogen bumi berada dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain seperti hidrokarbon dan air. Gas hidrogen dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri dan ganggang.
Pada praktikum pertama akan dibuat gas hidrogen dengan volume yang kecil. Setelah alumium larut dengan NaOH maka akan menghsilkan gelembung gas, dan gas tersebut merupakan gas hidrogen. Hal itu dibuktikan dengan akan membesarnya balon dan sarung tangan karena terisi oleh gas hidrogen. Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di udara bebas. Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol. Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia:
2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l) + 572 kJ (286 kJ/mol)
Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 °C. Lidah api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit mendeteksi terjadinya kebocoran hidrogen secara visual.
H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan fluorin, menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluorida.
Dari sekian banyak aluminium yang kami larutkan, hanya beberapa saja yang dapat membesarkan volume balon dan sarung tangan, hal ini dikarenakan beberapa sarung tangan tidak terlalu rapat pada saat ditaruh di mulut labu erlenmeyer.
Pada percobaan pertama menggunakan       NaOH volume gas hidrogen yang dihasilkan hanya sedikit dikarenakan aluminium yang digunakan juga sangat sedikit. Namun pada percobaan kedua dengan menggunakan KOH, volume gas hidrogen yang dihasilkan lebih banyak dari sebelumnya. Volume balonpun juga lebih besar dari percobaan sebelumnya yang menggunakan NaOH.
Dalam keadaan normal di bumi, unsur hidrogen berada dalam keadaan gas diatomik, H2. Namun, gas hidrogen sangatlah langka di atmosfer bumi (1 ppm berdasarkan volume) oleh karena beratnya yang ringan yang menyebabkan gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi. Walaupun demikian, hidrogen masih merupakan unsur paling melimpah di permukaan bumi ini. Kebanyakan hidrogen bumi berada dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain seperti hidrokarbon dan air. Gas hidrogen dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri dan ganggang.
Pada praktikum pertama akan dibuat gas hidrogen dengan volume yang kecil. Setelah alumium larut dengan NaOH maka akan menghsilkan gelembung gas, dan gas tersebut merupakan gas hidrogen. Hal itu dibuktikan dengan akan membesarnya balon dan sarung tangan karena terisi oleh gas hidrogen. Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di udara bebas. Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol. Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia:
2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l) + 572 kJ (286 kJ/mol)
Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 °C. Lidah api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit mendeteksi terjadinya kebocoran hidrogen secara visual.
H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan fluorin, menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluorida.
Dari sekian banyak aluminium yang kami larutkan, hanya beberapa saja yang dapat membesarkan volume balon dan sarung tangan, hal ini dikarenakan beberapa sarung tangan tidak terlalu rapat pada saat ditaruh di mulut labu erlenmeyer.
Pada percobaan pertama menggunakan       NaOH volume gas hidrogen yang dihasilkan hanya sedikit dikarenakan aluminium yang digunakan juga sangat sedikit. Namun pada percobaan kedua dengan menggunakan KOH, volume gas hidrogen yang dihasilkan lebih banyak dari sebelumnya. Volume balonpun juga lebih besar dari percobaan sebelumnya yang menggunakan NaOH.
VI. KESIMPULAN
Gas Hidrogen dapat dihasilkan dari mereaksikan antara aluminium dengan basa kuat. Semakin banyak berat aluminium yang dipakai, dan semakin besar konsentrasi basa kuat maka volume gas hidrogen yang terbentuk juga semakin besar

      VII. Daftar Pustaka
     ·         Muliawati, Neni. 2008. Hidrogen Sebagai Sel Bahan Bakar Sumber Energi Masa Depan. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Lampung. Lampung
http://myblogsains.blogspot.com/2012/02/praktikum-kimia-anorganik.html





             






Bat NaOH yang ditimbang yaitu 3, 4, dan 7 gram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar